Kamis, 17 November 2011

FROM FOUNDER

Assalamualaikum... berikut ini kami share catatan dari ukhti ‎Zilqiah Angraini
Beberapa bulan yang lalu, saya mengikuti suatu workshop dari sebuah perusahaan fotografi ternama. Focus bisnis mereka adalah foto prewedding dan wedding, dimana ekspressi dan pose dari model/clients sangat menentukan kepuasan clients dan tentu keberhasilan usaha mereka. Pada suatu point di workshop, presenter menyebutkan, bahwa mereka kagum kepada fotografer wanita? Ehm, menarik juga untuk disimak ya....
mengapa para fotografer pria itu tertarik kepada para fotografer wanita? Ternyata, menurut mereka, lebih banyak fotografer wanita yang sense of beautynya terasah ketika harus memotret model... Tidak seperti kebanyakan fotografer pria, fotografer wanita lebih paham apa yang diinginkan para clients... Saya pikir mungkin karena wanita lebih terbiasa di depan kamera ya, sehingga mereka (lebih) tau atau mengerti hasil akhir yang mereka harapkan nantinya. 
Dengan terbiasa di depan kamera, berarti para wanita lebih mengerti sulitnya bergaya untuk hasil yang maksimal..., dan berarti juga mereka LEBIH paham bagaimana mengarahkan clients untuk berpose!  (oh ya catatan dikit ya, ini bukan masalah gender dan generalisir.... dan tidak  berarti seluruh fotografer pria tidak sesensitif wanita lho....banyak sekali fotografer pria yang berhasil dan sukses) Berikut sedikit sharing saja, pengalaman saya sebagai fotografer wanita (yang dibilang bawel ketika mengarahkan model ;)Biasanya sebelum sessi foto mulai, saya akan mencoba akrab dengan model, dan kemudian mencuri informasi mengenai pengalaman mereka difoto, seperti sisi tubuh bagian mana sih yang mereka rasa kurang menarik di foto?... atau bagian mana yang mereka tidak mau ditonjolkan? atau sebaliknya... mana dari tubuh mereka yang mereka rasa orang bilang paling menarik?
Sebagai contoh, saya pernah diberitahu oleh model agar ketika memotret close up, saya mengambil wajah dari sisi kanan, karena ternyata matanya kalau dari sisi kiri akan terlihat sedikit jereng!.... (ehm.... informasi yang sangat baik bukan?)Selanjutnya, saya informasikan kepada client kalau saya akan banyak mengarahkan yang berarti akan sedikit bawel (atau emang sudah bawel benar ya...hehehe). Memang sebaiknya sebelum kita melepas shutter button, kita perhatikan dengan seksama dari ujung jari, muka, badan, sampai posisi kaki sejeli mungkin. Seperti:
apakah ujung ujung jari telah terkumpul dengan baik, apakah lekukan baju di pinggang telah menutupi dengan sempurna lipatan perut? (orang gemuk akan aware sekali dengan hasil akhir fotonya terutama bentuk pinggangnya)
apakah kaki telah membentuk suatu proporsi yang manis dilihat?
apakah jatuhnya rambut menutupi sebagaian wajah, ataukah rambut masih memerlukan hairdo?apakah leher terlihat melipat?
apakah senyumnya sudah terlihat natural? dan banyak apakah apakah lainnya
Saya mengusahakan membuat clients relax dengan sering mengajak bercanda dan sering juga mengekspressikan kepuasan ketika menemukan sisi/pose menarik dari clients. Dengan cara ini, clients semakin enjoy difoto oleh kita.
Saya sering mengamati gambar gambar di iklan atau majalah untuk panduan ketika mengarahkan dan memotret model.
Saya tidak pernah malu untuk memperlihatkan foto dari LCD camera kepada clients, dan menceritakan apa yang akan saya lakukan atau saya akan berkata, "pose yang ini menarik" atau "pose yang ini sepertinya perlu kita ulang. Biasanya dengan melihat langsung hasil yang 'sama-sama' dilakukan oleh fotografer dan clients, clients akan semakin bersemangat untuk memperbaik posenya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 
So, sebuah karya foto yang bagus adalah kerjasama yang baik antara fotografer dan model....

jadiii... ukhti yang lain kalau punya pengalaman atau pertanyaan mengenai fotografi ataupun modeling silahkan di share melalui home page kami di facebook : http://www.facebook.com/fm3makassar
kita akan membahasnya bersama-sama untuk kebaikan dan semoga berbekah semua amalan-amalan ilmunya. shukran ^_^ wassalam